A.Pengertian Geografi
Berikut adalah beberapa pengertian tentang geografi yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya yaitu:
- Bernahadus Varenius (1622-1650) Bernahadus Varenius dalam bukunya, Geographia Generalis, ia mengatakan bahwa geografi adalah campuran dari matematika yang membahas kondisi Bumi beserta bagian-bagiannya juga tentang benda-benda langit lainnya. Ia membagi bidang kajian geografi menjadi dua, yaitu geografi umum dan geografi khusus.
- Immanuel Kant (1724–1821) Selain sebagai seorang geograf, Kant juga seorang filsuf. Kant tertarik pada geografi karena menurutnya ilmu itu dekat dengan filsafat. Semua gagasan Kant tentang hakikat geografi dapat ditemukan dalam buku Physische Geographie yang ditulisnya. Menurutnya, geografi adalah ilmu yang objek studinya adalah benda-benda, hal-hal atau gejala-gejala yang tersebar dalam wilayah di permukaan Bumi.
- Alexander von Humboldt (1769–1859) Pada mulanya Humboldt adalah seorang ahli botani. Ia tertarik geografi ketika ia mulai mempelajari tentang batuan. Ia diakui sebagai peletak dasar geografi fisik modern. Ia menyatakan geografi identik atau serupa dengan geografi fisik. Ia menjelaskan bagaimana kaitan Bumi dengan Matahari dan perilaku Bumi dalam ruang angkasa, gejala cuaca dan iklim di dunia, tipe-tipe permukaan Bumi dan proses terjadinya, serta hal-hal yang berkaitan dengan hidrosfer dan biosfer.
- Bintarto (1977) Bintarto mengemukakan, bahwa geografi adalah ilmu pengetahuan yang mencitra, menerangkan sifat bumi, menganalisis gejala alam dan penduduk serta mempelajari corak khas mengenai kehidupan dan berusaha mencari fungsi dari unsur bumi dalam ruang dan waktu
- Hasil Seminar Semarang (1988) Seminar Lokakarya Ikatan Geograf Indonesia (IGI) di Semarang menyepakati rumusan, bahwa geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kewilayahan atau kelingkungan dalam konteks keruangan. Studi geografi mencakup analisis gejala manusia dan gejala alam. Dalam studi itu dilakukan analisis persebaran-interelasi-interaksi fenomena atau masalah dalam suatu ruang.
Ilmu merupakan pengetahuan yang telah tersusun secara sistematik dan terlihat dari sisi objek studi yang jelas memiliki ruang lingkup tertentu, mengembangkan metode tertentu, memiliki asas dan konsep serta mengembangkan teori-teori terkait di dalamnya.
Setiap disiplin ilmu memiliki objek yang menjadi bidang kajiannya. Objek bidang ilmu geografi terdiri atas objek material dan objek formal. Objek material geografi berkaitan dengan substans materi yang dikaji. Sementara itu, objek formal geografi berkaitan dengan pendekatan (cara pandang) yang digunakan dalam menganalisis objek material tersebut.
1) Objek material
Objek material geografi adalah sasaran atau "hal" yang dikaji dalam studi geografi yaitu lapisan bumi dan lebih luasnya adalah fenomena geosfer yang meliputi.
- Atmosfer, yaitu lapisan udara yang terdiri atas berbagai fenomena cuaca dan iklim yang dikaji lebih khusus dalam Klimatologi dan Meteorologi.
- Litosfer, yaitu lapisan batuan penyusun kerak bumi yang dikaji dalam bidang Geologi, Geomorfologi, Petrografi dan lainnya.
- Hidrosfer, yaitu lapisan air meliputi perairan di darat maupun di laut dan dikaji khusus dalam Hidrologi, Oseanografi dan lainnya
- Biosfer, yaitu lapisan kehidupan berupa ekosistem, flora fauna dan interaksi di dalamnya yang dikaji khusus dalam Biogerografi, Ekologi dan lainnnya.
- Antroposfer, yaitu lapisan manusia yang merupakan "tema sentral" dari tema lapisan geosfer lainnya. Manusia sebagai mahluk dominan dalam ruang bumi tentunya sangat berperan dalam perubahan struktur ruang itu sendiri.
2) Objek formal
Selain kita membahas tentang bahan kajian geografi objek material, tentu kita memerlukan cara untuk mempelajari atau memecahkan masalahnya. Metode atau pendekatan yang digunakan untuk mengkaji suatu masalah dalam geografi disebut objek formal. Objek formal inilah yang membedakan geografi dengan bidang ilmu lainnya. Pendekatan geografi dapat diartikan sebagai suatu metode, cara pandang, atau analisis untuk memahami berbagai gejala dan fenomena geosfer, khususnya interaksi antara manusia terhadap lingkungannya. Setiap disiplin ilmu memiliki cara pandang yang berbeda terhadap suatu kejadian yang sama dapat dilihat dari 6 berbagai sudut pandang. Terdapat tiga pendekatan yang digunakan dalam kajian ilmu geografi yaitu: pendekatan spasial, pendekatan ekologis, dan pendekatan kompleks wilayah.
Geografi merupakan ilmu pengetahuan dengan objek utamanya bumi dan beserta isinya, meliputi didalamnya yaitu semua peristiwa atau fenomena berupa adanya interaksi unsur fisik dan maupun sosial. Begitu juga dengan aspek-aspek geografi, dapat dibedakan menjadi dua yaitu aspek fisik dan aspek nonfisik.
1. Aspek fisik
a. Aspek Topologi
Pembahasan aspek topologi yaitu meliputi unsur letak, batas, luas dan bentuk muka bumi (morfologi) dari suatu wilayah/daerah.
b. Aspek Biotik
Aspek biotik merupakan aspek geografi yang mengkaji karakter fisik manusia, hewan dan tumbuhan.
c. Aspek non biotik
Aspek non biotik merupakan aspek geografi yang membahas tanah, air dan iklim. Contohnya : air laut, air sungai.
2. Aspek Nonfisik (Sosial)
Aspek nonfisik geografi mengkaji tentang manusia dan segala aktivitasnya seperti aspek budaya, ekonomi, sosial dan politik.
a) Aspek Sosial
Aspek Sosial meliputi unsur tradisi, adatistiadat, komunitas, kelompok masyarakat, dan lembaga-lembaga sosial.
b) Aspek Ekonomi
Aspek ekonomi yaitu aspek yang membahas tentang pertanian, perkebunan, pertambangan, perikanan, industri, perdagangan, transportasi, dan pasar.
c) Aspek Budaya
Aspek Budaya yaitu aspek yang membahas tentang pendidikan, agama, bahasa, dan kesenian.
d) Aspek Politik
Aspek Politik yaitu aspek yang membahas pemerintahan dan kepartaian.
Hubungan geografi dengan aspek ilmu yang lain melahirkan ilmu baru. Sebagai contoh, hubungan geografi dengan biologi melahirkan ilmu baru yaitu biogeografi, hubungan geografi dengan antropologi melahirkan antropogeografi, dan hubungan geografi dengan fisika melahirkan geofisika.Kedua aspek dalam geografi ini menjadi dasar pembagian ilmu geografi menjadi dua cabang utama yaitu geografi fisik dan geografi manusia.
Geografi fisik mempelajari lanskap atau bentang alam fisik Bumi, misalnya gunung, dataran rendah, sungai, dan pesisir. Geografi fisik menjelaskan penyebaran kenampakan alam yang bervariasi serta mencari jawaban tentang pembentukan dan perubahannya dari kenampakan masa lalu. Geografi manusia mempelajari lanskap atau bentang lahan manusia (budaya), misalnya komponen-komponen buatan manusia seperti jalan, saluran air, permukiman, pusat kegiatan, dan bangunan. Geografi manusia mencoba mendeskripsikan dan menjelaskan pola-pola kenampakan manusia dan kegiatannya serta meneliti hubungan antara manusia dan lingkungannya
Konsep esensial geografi merupakan unsur penting dalam memahami fenomena atau kejadian geografi. Konsep esensial ilmu geografi menurut seminar IGI Tahun 1988 mencakup konsep lokasi, jarak, keterjangkauan, pola, morfologi, aglomerasi, nilai kegunaan, interaksi dan interdependensi, deferensiasi area, dan keterkaitan keruangan
1. Lokasi
Lokasi adalah letak atau tempat dimana fenomena geografi terjadi. Konsep lokasi dibagi menjadi dua yaitu lokasi absolut dan lokasi relatif
2. Jarak
Konsep jarak mengacu pada ruang yang terdapat di antara dua obyek. Konsep jarak dapat dibedakan menjadi dua, yaitu jarak absolut dan jarak relatif.
3. Keterjangkauan
Keterjangkauan adalah jarak yang mampu dicapai dengan maksimum dari satu wilayah ke wilayah lain. Keterjangkauan tidak hanya tergantung pada jarak tetapi juga tergantung pada sarana dan prasarana penunjang
4. Pola
Pola berkaitan dengan susunan, bentuk, dan persebaran fenomena dalam ruang muka bumi. Fenomena yang dipelajari adalah fenomena alami dan fenomena sosial. Fenomena alami seperti aliran sungai, persebaran vegetasi, jenis tanah, dan curah hujan. Fenomena sosial misalnya, persebaran penduduk, mata pencaharian, permukiman, dan lain-lain
5. Morfologi
Morfologi merupakan perwujudan bentuk daratan muka bumi sebagai hasil pengangkatan atau penurunan wilayah seperti erosi dan pengendapan atau sedimentasi. Melihat peristiwa tersebut ada wilayah yang berbentuk pulau, pegunungan, dataran, lereng, lembah, dan dataran aluvial.
6. Aglomerasi
Merupakan kecenderungan pengelompokan fenomena atau objek suatu wilayah Contoh : Kawasan Pecinan Magelang merupakan pemusatan pertokoan peranakan orang Cina yang ada di Magelang.
7. Nilai Kegunaan
Konsep nilai kegunaan terkait dengan manfaat atau kelebihan yang dimiliki suatu wilayah. Nilai kegunaan atau sumber – sumber dimuka bumi bersifat relatif, tidak sama bagi setiap orang atau golongan penduduk.
8. Interaksi dan Interdependensi
Konsep ini berkaitan dengan hubungan dan kebergantungan timbal balik antar wilayah. Contoh : hasil pertanian dari kabupaten Bantul didistribusikan ke Kota Yogyakarta. Begitupun sebaliknya, masyarakat kabupaten Bantul juga membutuhkan teknologi pertanian yang dipasok dari kota Yogyakarta.
9. Diferensiasi Area
Wilayah pada hakikatnya adalah suatu perpaduan antara berbagai unsur, baik unsur lingkungan alam ataupun kehidupan. Hasil perpaduan ini akan menghasilkan ciri khas bagi suatu wilayah (region).
10. Keterkaitan Keruangan
Keterkaitan keruangan atau asosiasi keruangan adalah derajat keterkaitan persebaran suatu fenomena dengan fenomena lain di suatu tempat atau ruang. Fenomena yang dimaksud adalah fenomena alam dan fenomena kehidupan sosial.
- Materi Pengetahuan Dasar Geografi ( Disini )
No comments:
Post a Comment